top of page

Sudah Benarkah Cara Diet Anda ?

  • Writer: rsoepra
    rsoepra
  • Jan 24, 2017
  • 4 min read

Keberhasilan program diet, selalu ditunjang banyak aspek, terutama berkaitan dengan kebiasaan seseorang setiap hari. Jangan heran, meski melakukan metode diet yang sama, hasil yang didapat sering berbeda satu dengan yang lain.

Selain memiliki karakter, genre, dan kondisi lingkungan berbeda, dalam hal hasil diet kebiasaan serta pengetahuan penerapan hidup sehat seseorang kerap berpengaruh. Termasuk beberapa hal kecil yang kurang diperhatikan kerap berdampak signifikan pada hasil akhir.

Nah, untuk mengawalinya tak ada salahnya kita membahas beberapa hal terkait hasil berbeda satu orang dengan yang lain dalam menjalankan program diet sehat. Misalnya tentang asupan kalori yang baik dan benar sesuai dengan kaidah diet sehat.

Orang sering terjebak dengan pengertian makanan sehat. Gandum misalnya, meski mengandung tinggi serat, bukan berarti gandum bisa dimakan dalam jumlah besar. Karena hal ini akan berdampak buruk bagi Anda. Sementara itu, jika dikonsumsi cukup, gandum akan membantu kita merasa kenyang lebih lama.

Selain makanan sehat, seperti dikutip dari Merdeka* saat berdiet orang juga sering merasa paranoid jika mendengar makanan berlemak. Padahal, lemak yang dikonsumsi dalam porsi benar dan dari jenis yang baik akan memberi manfaat, salah satunya meningkatkan sistem metabolisme tubuh. Yang pada akhirnya dapat membantu membakar tumpukan lemak berlebih.

Kesalahan diet lain yang juga sering banyak orang lakukan adalah jarang makan. Membatasi asupan makanan bukan solusi cerdas dalam melakukan program diet. Karena saat merasa kelaparan, prosedur metabolisme tubuh akan terganggu, dan akan berdampak buruk pada kesehatan juga program diet seseorang.

Metode diet instan pun sering menjadi cara buruk untuk berdiet sehat. Cara ini biasanya dikenal dengan istilah Fad diet. Adalah proses penurunan berat badan instan yang justru tidak berdampak baik dalam jangka panjang. Tak hanya membuat badan malah gemuk, program ini juga dapat meningkatkan risiko buruk munculnya beragam masalah kesehatan.

Hal-hal Kecil Membuat Program Diet Sia-sia

Disadari atau tidak, tak hanya pola hidup sehat dengan konsumsi makanan bernutrisi dan aktivitas fisik cukup, dalam diet sehat dibutuhkan beberapa langkah bijak. Karena meski hal sederhana, beberapa hal kecil kerap muncul dan mengganggu program diet seseorang.

Hanya konsumsi sayur dan buah

Konsumsi sayur dan buah dalam program diet memang disarankan, hanya saja, sebaiknya variasi konsumsi makanan sebaiknya tidak monoton. Yale University membuktikan dampak buruk jika berdiet dengan fokus konsumsi buah dan sayur, yakni peningkatan hormon ghrelin.

Seperti dikutip dari Health**, peningkatan jenis hormon ini akan membuat metabolisme berjalan lebih lamban, dan bagi diet, tentu hal ini sangat buruk. Untuk menyeimbangkan hal ini, Anda bisa memanfaatkan konsumsi telur dan nasi merah. Selain itu konsumsi sayur dan buah akan membuat kalori harian tidak tercukupi.

Olahraga berat dan makan terlalu banyak

Hubungan antara intensitas tinggi berolahraga dan peningkatan nafsu makan telah dibuktikan dalam sebuah penelitian di Prancis. Dalam penelitian tersebut mengatakan, olahraga terlalu berat meningkatkan hingga 50% nafsu makan seseorang.

Untuk menghindari dampak buruknya, Anda bisa mengatasi rasa lapar dengan beberapa camilan sehat. Selain itu, lupakan persepsi jika olahraga terlalu berat melegalkan Anda makan berlebih dan tak terkontrol.

Sering duduk dan pasif

Kadang aktivitas kesibukan di kantor dan sebagainya membuat kita menghabiskan hari dengan duduk berjam-jam di meja. Dampaknya, terlalu lama duduk dan sering akan membuat tubuh berhenti memproduksi enzim lipase, yang fungsi ya membendung timbunan lemak berlebih di tubuh.

Jika harus melakukan hal tersebut setiap hari, menurut The American Journal of Clinical Nutrition, Anda bisa menyiasati dengan melakukan gerakan peregangan ringan tiap satu jam. Aktivitas ini akan meningkatkan sekitar 17% metabolisme. Atau gerakan kaki sepanjang hari, aktivitas ini akan membakar hingga 54% lemak berlebih.

Sering kurang Tidur Malam

Idealnya, tidur malam yang disarankan adalah, antara 7 sampai 8 jam setiap hari. Kelebihan atau kekurangan tidur malam akan berdampak buruk. Terutama jika Anda sering tidur malam terlalu singkat, dampaknya akan membuat berat badan bertambah melar.

Dalam studi seperti dikutip The American Journal of Clinical Nutrition menyebut, wanita dengan kondisi rata-rata tidur selama 4 jam pada malam hari, rata-rata mengkonsumsi 300 kalori lebih banyak, dan 21 gram lemak di hari berikutnya.

Jarang Sarapan

Melewatkan sarapan, sering dilakukan dengan tujuan mengurangi jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Padahal, jika Anda melakukan hal ini semata-mata untuk diet, hasil yang Anda dapatkan justru sebaliknya.

Karena kebiasaan ini sering membuat Anda makan dalam jumlah banyak di siang hari. Untuk menghindarinya, sarapan dengan porsi ideal akan memberi Anda energi memulai hari, dan terhindar makan secara berlebih.

Sering Dehidrasi

Tak hanya makan, aktivitas yang padat sering membuat kita mudah mengalami dehidrasi, atau kekurangan cairan. Dalam program diet dan alasan kesehatan, kebiasaan ini sebaiknya jangan sampai sering terjadi.

Pada dasarnya, 60% bagian ditubuh adalah air. Oleh karena itu, saat kekurangan cairan, maka fungsi organ akan mudah mengalami gangguan. Termasuk mengganggu sistem metabolisme tubuh. Selain mengganggu pencernaan, munculnya masalah metabolisme akan menghambat proses pembakaran lemak berlebih dan pencernaan makanan akan berjalan lamban.

Seperti dikutip dalam penelitian yang dilakukan oleh The Institute of Medicine, konsumsi air putih disarankan dilakukan 3 liter sehari bagi pria. Sementara untuk wanita konsumsi air putih yang dianjurkan sebanyak 2,2 liter sehari.

Cara makan yang salah

Bagaimana cara makan yang benar untuk menunjang program diet? Yakni dengan menyajikan makanan satu piring (porsi wajar) dan kita memakannya. Sementara menyajikan lauk dan nasi di meja dalam jumlah banyak akan membuat seseorang makan kurang terkontrol. Dalam penelitian, makan banyak lauk di meja akan meningkatkan 19% nafsu makan.

Suhu AC terlalu tinggi

Dalam suhu dingin, terutama disebabkan oleh AC, kesehatan tubuh akan bereaksi kurang baik, dan nafsu makan akan meningkat. Untuk menghindarinya, jangan terlalu dingin menggunakan AC di sebuah ruangan.

Keseringan ber-smartphone

Tanpa disadari kebiasaan ini kerap membuat kita lupa diri dan pasif dalam waktu lumayan lama. Jika harus melakukan hal ini dalam intensitas tertentu, Anda bisa menggunakan gadget dengan cara berdiri atau bergerak setiap 30 menit sekali saat bercengkrama dengan smartphone.

Minum Susu Skim

Kita mungkin gampang langsung setuju jika cara ini merupakan solusi bagi kita agar bisa minum susu tanpa takut berat badan bertambah. Faktanya, dalam penelitian mengungkap, susu kaya lemak kadang memiliki risiko membuat orang obesitas lebih rendah dibanding produk susu bebas lemak.

Dalam hal ini, konsumsi susu tetap bisa dilakukan, hanya saja sebaiknya jumlahnya perlu diperhatikan. Jangan berlebih mengkonsumsinya, meski produk yang Anda minum berlabel rendah lemak.

Baju ketat saat tidur

Dikutip dari Vemela ***, saat pakaian terlalu ketat, produksi keringat akan mudah meningkat. Dampaknya, hal ini dapat membuat produksi hormon melatonin terganggu. Padahal, jenis hormon ini sangat dibutuhkan dan membantu tubuh dalam proses pembakaran lemak, terutama pada saat tidur.

Dari beberapa hal diatas, kunci untuk diet sehat dan hidup sehat adalah keteraturan dalam hal makan, olahraga, dan istirahat.


 
 
 

Comments


© 2020 RBL - Ron's Body Lab

bottom of page