Mengenal Lebih Jauh “Si Jahat” Lemak Trans
- rsoepra
- Nov 23, 2016
- 3 min read

Setiap hari, tubuh memerlukan sejumlah nutrisi, termasuk lemak dengan kuantitas tertentu. Ini artinya, lemak kerap dibutuhkan, terutama sebagai sumber energi, namun hanya dalam jumlah wajar, dan tidak berlebihan.
Hal terburuk jika Anda mengkonsumsi terutama jenis lemak trans berlebih adalah peningkatan kolesterol “jahat” LDL. Dampaknya, gangguan metabolisme sering meningkat, diikuti risiko penyakit kardiovaskular terutama penyakit jantung dan stroke.
Trans Fat adalah jenis lemak dengan susunan molekul yang terangkai dalam atom-atom karbon. Terdiri dari satu atau lebih ikatan ganda, struktur trans sering bercabang dan berseberangan dengan rangkaian utama molekul.
Lemak trans juga biasa dikenal dengan istilah Hydrogenated Oils, karena penambahan atom hidrogen melalui proses hidrogenasi.

Di banyak perusahaan makanan, jenis lemak trans biasanya mudah dijumpai. Ini dikarenakan, proses produksi yang relatif murah, serta tahan lama. Bahan lemak trans paling sering digunakan untuk meningkatkan citarasa dan tekstur makanan.
Dalam hal proses pengolahan makanan, lemak trans juga sering didapat dari aktivitas penggorengan makan, terlebih jika dilakukan secara berulang-ulang.
Lemak Trans di Makanan Favorit
Dalam hal kesehatan, lemak trans sering dihindari karena kandungan bahan berbahaya yang dapat berpengaruh buruk pada kesehatan. Karena jenis lemak ini kerap meningkatkan kolesterol jahat dalam darah seseorang. Dampaknya, proses peradangan akan terjadi dan mengganggu kesehatan jantung serta organ tubuh yang lain.
Lebih jauh, lemak trans mudah dijumpai di beberapa makanan favorit yang sering kita konsumsi setiap hari. Berikut beberapa jenis makanan yang kerap memiliki kandungan tinggi lemak trans :
Makanan yang Digoreng

Minyak goreng yang digunakan secara berkali-kali tidak direkomendasi digunakan untuk mengolah makanan. Karena makanan yang diolah dengan minyak goreng yang sudah sering digunakan memiliki tinggi lemak trans.
Es Krim

Siapa yang tak suka es krim? Tapi bagaimana jika konsumsi terlalu banyak es krim akan meningkatkan risiko Anda menyimpan banyak lemak trans di tubuh. Komposisi lemak trans di es krim rata-rata sebesar 0,5 gram per porsinya.
Meski tak sepenuhnya dilarang, membatasi konsumsi es krim terlalu sering akan menurunkan risiko tubuh simpan terlalu banyak lemak trans.
Olahan Daging Sapi

Daging sapi, atau produk olahannya, memiliki kandungan lemak trans. Mulai dari sosis, kornet dan jenis makanan lain dari daging sapi. Membatasi, atau memperhatikan konsumsi daging sapi untuk menu harian, adalah cara tepat menurunkan risiko dampak buruk lemak trans.
Olahan makanan panggang yang dibekukan

Proses pembekuan sering dilakukan untuk mempertahankan kualitas nutrisi makanan agar bisa lebih tahan lama untuk selanjutnya dimasak. Hanya saja, proses pemanggangan sebelum menyimpan dengan proses pembekuan akan membuat makanan mengandung lemak trans yang buruk bagi kesehatan.
Aneka kukis dan pastry

Jenis produk kukis dan pastry memiliki kandungan lemak trans. Meski demikian tak semua produk pastry dan kukis mengandung lemak trans. Sebagai konsumen, cermati jenis produk yang akan Anda beli dengan melihat komposisi bahan dan label nutrisi di dalam kemasan.
Popcorn

Popcorn sering menjadi makanan favorit saat nonton film. Mski selintas seperti makanan sederhana, popcorn merupakan salah satu makanan mengandung lemak trans. Terlalu sering makan popcron, akan meningkatkan risiko Anda menyimpan banyak lemak jahat.
Makanan mengandung, atau dengan margarin dan mentega

Mentega dan margarin adalah bahan makan dengan kandungan lemak trans. Konsumsi terlalu banyak jenis makanan ini akan menurunkan kualitas kesehatan, terutama penyakit berhubungan peradangan jantung dan organ lain.
Bahaya Dibalik Lemak Trans
Di Inggris dan Amerika, Penggunaan Lemak Trans untuk produk makanan sudah mulai dibatasi. Lembaga kesehatan setempat bahkan melarang penggunaan bahan yang terbukti dalam penelitian ini berbahaya bagi kesehatan.
US-FDA (Badan kesehatan Amerika Serikat) dan British Nutrition Foundation (Badan kesehatan Inggris) tidak merekomendasikan lemak trans tidak layak untuk dikonsumsi. Jenis lemak ini dianggap penyebab utama munculnya masalah kesehatan, yang sering diawali dengan masalah berat badan, obesitas.
Dalam sebuah penelitian mengungkap, keberadaan lemak trans juga kerap berdampak signifikan pada munculnya beberapa masalah kesehatan kronis. Seperti masalah penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan peradangan sistemik.

Salah satunya dari hasil penelitian yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health. Dalam penelitian menggunakan sample monyet Afrika diketahui, lemak trans berdampak signifikan pada peningkatan berat badan.
Sejalan dengan temuan tersebut, penelitian yang terpublikasi di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan, hubungan yang erat antara lemak trans dan risiko diabetes tipe 2 pada seseorang.
Lembaga kesehatan lain, American Heart Association mengungkap, lemak trans kerap berkaitan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL). Lebih buruk, kadar lemak trans yang tinggi didalam tubuh kerap menurunkan kolesterol baik (HDL).

Bukan pertanda baik, peningkatan dan penurunan ini berdampak buruk pada kualitas kesehatan. Termasuk munculnya masalah peradangan oragan tubuh, penyebab penyakit jantung dan risiko stroke.

댓글