Tips Kontrol Nafsu Makan, Cegah Obesitas

Munculnya rasa lapar, adalah hal wajar yang terjadi pada banyak orang. Hanya saja hal ini berdampak buruk saat nafsu makan tidak terkontrol. Dampaknya seseorang mudah mengalami masalah obesitas dan kesehatan lainnya.

Munculnya rasa lapar bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya faktor hormonal. Dalam hal ini, hormon Leptin berpengaruh dalam mengirim sinyal ke otak yang berisi rasa kenyang.

Untuk mengetahui bagaimana lapar bisa muncul dan mengganggu berat dan bentuk tubuh ideal, kita akan membahas bagaimana rasa lapar muncul, dan cara mengatasinya.

Penyebab Sering Lapar

Dalam buku Answers to Appetite Control, James Greenblatt, M.D., seorang psikiater asal Amerika Serikat mengungkap beberapa penyebab umum munculnya rasa lapar.

Sering tertawa

Dalam sebuah studi yang dipresentasikan dalam Experimental Biology Conference di Anaheim, California pada 2010 mengungkap, orang dengan selera humor tinggi sering merasa lapar. Dalam studinya, orang akan merasa lapar setelah 20 menit menonton film komedi. Hal berbeda saat orang menonton film menegangkan. Ini dikarenakan pengaruh hormon ghrelin (pengontrol nafsu makan) dan leptin (hormon penyampai sinyal kenyang ke otak).

Kebiasaan sarapan

Meski sarapan sering disarankan untuk alasan kesehatan, faktanya orang yang sering melewatkan sarapan justru jarang merasa lapar. Fakta ini ditemukan dalam penelitian tentang obesitas pada tahun 2015.

Kurang Konsumsi Protein

Kurangnya konsumsi protein utama, sering membuat tubuh tak mampu memecah nutrisi menjadi asam amino. Dampaknya, orang akan kesulitan mengontrol nafsu makan, sehingga berisiko makan berlebih. Konsumsi protein utama bisa didapat pada beberapa jenis makanan seperti yogurt dan dada ayam.

Stres

Peningkatan perasaan tertekan dan stres sering berpotensi membuat orang merasa lapar. Ini dikarenakan pengaruh hormon kortisol yang kerap memicu keinginan untuk terus makan dan merasa lapar.

Konsumsi Banyak Gula

Gula secara alami dapat meningkatkan nafsu makan. Sehingga mengonsumsi makanan atau minuman mengandung banyak gula akan membuat Anda mudah merasa lapar.

Pre Menstrual Syndrome

Hormon seks juga sering berdampak pada peningkatan nafsu makan. Dalam penelitian mengungkap, saat mengalami Pre Menstrual Syndrome, wanita kebanyakan mudah merasakan lapar. Dorongan hormon estrogen, sering berpengaruh pada peningkatan nafsu makan dan metabolisme tubuh.

Jarang bergerak

Jarang beraktivitas, juga berolahraga sering membuat seseorang mudah merasa lapar. Dalam penelitian, olahraga atau bergerak aktif akan membuat level hormon ghrelin dan stres menurun. Kombinasi kedua hormon tersebut sering meningkatkan nafsu makan, dan meningkatkan risiko penumpukan kalori.

Tips Sederhana Atasi Rasa Lapar Berlebih

Munculnya rasa lapar tak terkontrol kerap berdampak buruk pada kualitas kesehatan. Diantaranya mendorong resiko obesitas hingga mengganggu kesehatan jantung, keseimbangan kolesterol sampai masalah gangguan metabolis sindrom.

Jika Anda salah seorang yang mudah lapar, Ahli gizi Julie Upton, RD, dari Appetite For Health memiliki tips yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi masalah lapar.

Konsumsi Cukup Protein

Konsumsi cukup protein akan memberi keuntungan kecukupan energi sepanjang hari. Di sisi lain, konsumsi protein juga terbukti lebih baik ketimbang makanan mengandung tinggi karbohidrat sebagai sumber energi. Terutama dalam hal munculnya rasa lapar setiap saat.

Banyak Minum Air

Kadang orang tertipu masalah dehidrasi yang disalah persepsikan dengan rasa lapar. Untuk itu, memastikan cairan cukup pada tubuh akan memberi keuntungan: selain mencegah dehidrasi, juga mencegah Anda makan terlalu banyak, dan menumpuk kalori berlebih.

Banyak gerak

Olahraga tak akan membuat Anda lapar, Justru cara ini dapat memperbaiki sistem metabolisme di tubuh sehingga kita tak mudah lapar.

Rumus makan dikit 5 kali

Lakukan rumus ini dengan asumsi, menunda lapar dengan kuantitas makan sedikit tapi sering (lima kali). Karena dua atau tiga kali makan dalam jumlah besar hanya akan membuat Anda mudah lapar dan meningkatkan berat badan.