Bagaimana Menangkal Radikal Bebas?
- rsoepra
- Sep 21, 2016
- 3 min read

Selama ini Penyakit jantung dan kanker menjadi masalah kesehatan paling mematikan. Dalam data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015, penderita kanker di dunia mencapai 12 juta orang. Diperkirakan tahun 2030 mendatang jumlah tersebut kemungkinan menjadi sekitar 75 juta penderita.
Sementara penyakit jantung merenggut 17 juta nyawa orang diseluruh dunia. Diperkirakan, tingkat kematian secara keseluruhan karena jantung akan meningkat hingga sekitar 25 juta pada tahun 2020. Peningkatkan jumlah penderita setiap tahunnya tersebut diperkirakan karena masalah radikal bebas.
Selama ini kita mengenal antioksidan adalah solusi dalam menangkal dampak buruk radikal bebas. Kemampuan ini yang kemudian dapat menurunkan sejumlah risiko munculnya masalah penyakit kronis berbahaya, seperti masalah jantung hingga kanker.
Antioksidan merupakan nutrisi yang dapat kita jumpai pada bahan makanan seperti sayur, buah hingga protein produk makanan dari hewan. Nutrisi jenis ini memiliki sifat preventif dan memperlambat kerusakan akibat proses oksidatif di dalam tubuh.

Oksidasi terjadi saat sel tubuh menggunakan oksigen, dan secara alami hal terebut memproduksi radikal bebas yang bersifat merusak. Kerusakan DNA yang ditimbulkan, pada akhirnya meningkatkan risiko munculnya masalah kanker.
Secara umum berikut beberapa keuntungan yang bisa kita dapat dari konsumsi rutin bahan antioksidan :
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, termasuk menghalau serangan penyakit menular karena virus (seperti flu) dan masalah infeksi (karena bakteri).
Mengurangi risiko munculnya kanker
Mengatasi dan mencegah masalah glukoma serta masalah degenerasi makular pada seseorang.
Menurunkan dampak buruk reaksi oksidasi kolesterol, penyebab masalah penyakit jantung
Mencegah munculnya masalah penuaan dini (Pada kesehatan kulit)
Banyaknya kebaikan bagi kesehatan, membuat konsumsi makanan mengandung bahan antioksidan selalu direkomendasikan. Untuk mengenal lebih jauh, berikut beberapa fakta tentang nutrisi antioksidan.
Antioksidan memperlambat oksidasi
Perubahan kimia secara signifikan terjadi saat antioksidan dikonsumsi. Dampak paling terlihat adalah memperlambat proses oksidasi. Dalam hal ini, melalui asam lemak, bahan antioksidan yang didapat melalui makanan akan memperlambat proses oksidasi melalui darah.
Vitamin dan bahan antioksidan

Tak semua vitamin mengandung bahan antioksidan. Beberapa jenis vitamin dengan kandungan antioksidan antara lain Vitamin E, C, Selenium, Beta Karoten. Untuk mendapat manfaat vitamin E, Anda bisa memilih bahan makanan seperti kacang mete, almond, kepiting, ikan dan udang.
Sementara kandungan vitamin C bisa didapat dari stroberi, teh hijau, brokoli, kiwi, jeruk dan sebagainya. Sementara susu ikan, sereal, daging adalah beberapa jenis makanan dengan kandungan selenium. Sementara untuk bahan makanan beta karoten, bisa Anda dapatkan dari makanan buah dan sayuran tertentu berwarna hijau gelap atau kuning.
Dampak radikal bebas
Kebutuhan antioksidan pada dasarnya dimanfaatkan untuk menangkal dampak buruk radikal bebas dengan kadar berlebih. Radikal bebas kerap dihindari karena dapat menyebabkan penurunan fungsi otak dan mempercepat proses penuaan dini.
Konsumsi bahan antioksidan akan secara signifikan memperlambat proses penuaan serta mempertahankan kualitas kesehatan memori seseorang.
Alternatif bahan antioksidan

Selain sayuran dan buah, bahan antioksidan juga sering didapat dari beberapa jenis makanan lain. Seperti kuning telur, beras merah, gandum, oatmeal, minyak safflower, cokelat hitam dan kopi.
Pola makan sehat penuhi kebutuhan zat antioksidan

Bahan antioksidan mudah didapat dengan pola makan sehat, dan konsumsi suplemen tinggi bahan antioksidan. Kebutuhan bahan antioksidan yang terpenuhi akan membuat risiko penyakit kronis bisa ditekan. Berikut beberapa jenis sayuran dan buah yang direkomendasikan karena tinggi bahan antioksidan:
Brokoli

Sayuran berwarna hijau ini memiliki tinggi kandungan vitamin C yang dapat memberi kebutuhan antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Selain itu, dalam brokoli juga terdapat kandungan kalsium serta zat anti kanker Phytonutrisi sulforaphane.
Tomat

Dalam tomat juga terdapat zar anti-kanker lycopene. Konsumsi lycopene dalam penelitian terbukti dapat menurunkan risiko kanker. Terlebih jika bahan ini dikombinasi dengan lemak baik, maka dampak positif bagi kesehatan akan lebih optimal. Konsumsi tomat baik jika dikonsumsi secara mentah, maupun dalam bentuk saus.
Paprika merah

Dalam paprika merah terkandung sejumlah vitamin yang dapat memberi kita asupan kebutuhan zat antioksidan. Diantaranya vitamin vitamin A, C, dan beta karoten. Selain meningkatkan kekebalan tubuh, konsumsi paprika merah juga akan meingkatkan kualitas penglihatan dan kesehatan kulit.
Kubis

Sayuran kubis mengandung vitamin C, K, Beta Karoten dan kalsium. Beberapa jenis vitamin dalam kubis mampu menangkal dampak buruk radikal bebas. Selain itu, konsumsi kubis akan memberi asupan sulforaphane, yang dapat menangkal kanker.
Buah Bit

Konsumsi buah bit secara rutin akan memberi manfaat penangkal radikal bebas karena kandungan zat antioksidan, anti-inflamasi, dan detoksifikasi. Ini dikarenakan dalam buah bit mengandung phytonutrisi yang disebut betalains. Konsumsi buah bit secara juga meningkatkan kualitas kesehatan mata juga kesehatan jaringan saraf secara keseluruhan.
Comments