top of page

Mengapa Saya Sering Lapar?

  • RBL
  • Feb 17, 2016
  • 2 min read

Saya adalah orang yang selalu menyimpan kudapan di dalam tas. Ini karena selang satu atau dua jam setelah makan, mendadak perut dan otak saya sering menolak diajak kompromi. Alhasil, saya harus selalu membawa makanan untuk mengganjal perut.

Tak hanya itu, usai makan siang atau malam, secara naluri saya langsung berburu kopi. Entah itu Starbucks, kopi 3 in 1, atau kopi cepat saji lain sejenis Cha Time untuk sekadar menemani perjalanan saya.

Di antara kawan-kawan, saya juga termasuk yang selalu merasa lapar. Dan hal ini telah menjadi layaknya misteri yang tak terpecahkan dalam kehidupan saya.

Saya lantas berpikir, “Apa yang salah ya? Padahal menu makan siang tadi juga bukan jenis makanan ringan.” Akibatnya, berat badan saya mudah bertambah, dan saya kerap merasa bersalah ketika rasa lapar menyerang.

Bagi saya, apa pun yang saya makan, perut saya malah terasa semakin keroncongan—terutama ketika saya harus agak lama menahan lapar. Saya juga sering bangun pagi dengan rasa lapar yang menyiksa.

Nah, jika Anda merasa senasib dengan saya, berikut adalah sembilan alasan mengapa Anda sering terserang rasa lapar.

Butuh bimbingan? click here

1. Mengonsumsi Karbo

Karbohidrat—atau sering disingkat karbo—antara lain terkandung dalam gula, corn syrup atau gula cair, fructose (buah), nasi, mie, kentang, roti dan segala jenis tepung.

Jika tak dikontrol, asupan karbo yang berlebihan dapat memompa kadar gula darah yang disertai melonjaknya produksi insulin dalam tubuh. Insulin berfungsi menurunkan kadar gula darah tersebut. Nah, pada saat kadar gula Anda merosot, tubuh secara otomatis akanmengirim sinyal ke otak bahwa Anda butuh makanan. Penurunan kadar gula darah ini kerap disertai perubahan gula menjadi lemak.

2. Mengonsumsi Pemanis

Orang yang gemuk dan berusaha menghindari gula sering beralih ke produk pengganti yang menjanjikan nol persen kalori. Nyatanya, riset membuktikan pemanis buatan ini justru memicu penimbunan lemak akibat naiknya kadar insulin dalam darah. Ada baiknya Anda menghindari produk pemanis buatan seperti ini.

3. Kurang Minum

Jika Anda masih merasa lapar seusai makan, cobalah meminum segelas air putih atau lebih. Kemungkinan rasa lapar itu datang karena kelenjar hypothalamus Anda tak menerima sinyal yang akurat bahwa Anda baru saja makan.

4. Melewatkan Sarapan

Orang terkadang tidak sarapan karena himpitan kesibukan atau merasa tak nafsu makan. Namun riset membuktikan bahwa melewatkan sarapan bisa memicu hormon Grhelin yang membuat kita merasa lapar berlebihan. Anda bisa mengakali hal ini dengan mengonsumsi sebutir telur di pagi hari.

5. Badan Lelah

Kurang tidur adalah salah satu faktor utama pemicu hormon Grhelin, Leptin dan Cortisol— hormon-hormon yang membuat Anda merasa lapar dan tubuh mudah menimbun lemak.

6. Stress Tinggi

Tingkat stres yang tinggi juga merupakan pemicu rasa lapar yang berasal dari meningkatnya kadar hormon Cortisol dan asam lambung.

7. Hormon Thyroid Tinggi

Hyperthyroidism juga merupakan penyebab rasa lapar. Gejala ini sering disertai berat badan yang menurun drastis dan rasa haus yang berlebihan. Jika ini terjadi, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

8. Metabolisme Tinggi

Ini sederhana sekali. Tubuh Anda selalu membakar kalori lebih banyak dari asupan kalori yang ada. Bahkan pada saat Anda sedang tidur atau beristirahat.

9. Diabetes

Apabila Anda sering merasa lapar disertai buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan, mungkin sudah saatnya berkonsultasi dengan dokter. Diabetes terbukti dapat diatasi tanpa obat-obatan kimia.

Butuh bimbingan? click here


 
 
 

Comments


© 2020 RBL - Ron's Body Lab

bottom of page